Pages

Senin, 20 September 2010

"Holistic Nursing Practice" ESSAY

Rizki Cintya Dewi
G2B 008 081
www.tya_tyutz@ymail.com

Holistic Nursing Practice

Being a nurse is a life choise. A nurse should devoted herself to care for and take care of patients without distinguishing them from any side. Nurses should be aware that the three potential of herself: head, heart, and hand is only a fantasy if not coupled with an attitude that absolutely needful, that is hard working. A nurse requires special skills and social concerns include intellectual skills, technical and personal, reflected in the behavior of "caring" or affection/love (Johnson, 1989). A nurse also has the functions and vital role in providing holistic nursing care to clients. Modality therapy can be intervention in holistic nursing practice. Innovative and visionary nurse will look at holistic nursing practice as an opportunity to improve the nursing profession as an ideal image of nurses.

Holistic concerned with wellness. The concept of holistic treatment combine between the concept of conventional western medicine with eastern medicine treatment. Holistic Nursing know mind, body, and spirit(soul) concept. This means that interventions to patients should include the whole of a human being consisting of the Mind (thoughts, ideas, viewpoints, philosophies, knowledge, etc) Body (including the human body anatomically, fisologis, pathological, etc.) and Spirit/Soul ( spirit, spiritual, religious, motivation, hope, affection, etc.) because basically, to be completely healthy dependent on the owner's body, rather than on doctors and medicines. So we should be able to communicate with our bodies, to be able to treat the body with more wisely. In this case, the communication skills of nurses are required to detect because when there is disharmony in the patient's body will show the signals.

In holistic nursing concept, adaptation theory of Sister Callista Roy can be used. This theory uses dynamic approach, it where nurse’s role in giving nursing care with facilitate capability of patients to do adaptation in face of basic requirement changes. The step planned with purpose to change stimulus and focused on individual capability for adaptation on stimulus. Whereas, the evaluation done with look patient’s capability in adaptation and prevent reappear the problem had been around. This adaptation capability include whole aspect: bio, phsyco and holistic. As nursing care giver, this holistic and adaptation concept is concept that should be perceivable by nurse in order that able to give grade nursing care for patients.

Appropriate step and intervention that nurse done would be very valuable to life of others, because the nurses saw man as a creature that whole: bio, psycho, socio, and spiritual. In holistic practices, nurses not only provide nursing care for patients with physical complaints but also observe mind and spirit of patients with complementary or alternative approach, that is more popular with “holistic nursing”. Previously nurses given therapy skills through certification. Therapeutic interventions provided using modalities such as hynoterapi, acupuncture, therapeutic touch with bio-energy approach, reiki, yoga, relaxation, music, recreation, massase, etc.

The development of medical world faster and faster also opens the knowledge of nursing profession. With increasing numbers of nurses both professional and konvensinal, and to build the image of the ideal nurse who intelligent, skilled and professional, then it is time for nurses no longer trapped in the conventional practices but also practices holistic. Nurses need to create innovation by making the practice of holistic nursing as a breakthrough. This will be a model for autonomous nursing services with a holistic approach and utilizing modern technologies and alternative and complementary therapies on the theory of evidence and clinical expertise of the team. So that nurses do not always depend on the job at the hospital. But, not all of doctor support this practice. It can be an obstacle in work world. To realize this, of course required adequate competence, the willingness of a large, and the seriousness of her own inner nurses and nurses who need skilled, intelligent, kind, communicative, and able to perform the role and function well in accordance with a code of ethics.

Gradually, people will be aware of the importance of "back to nature" life in the middle of this global warming, so that holistic nursing will be the breakthrough that will be very important and needed, especially for the advancement of nursing in order to improve the quality of health welfare of patients, because of weakness and disadvantages of each concept of the west and east will be complementary, with the approach of Back To Nature is more friendly with nature. For that, education should also start introducing holistic nursing as an essential part in nursing science, to prepare the students in face of the work world challenges in the era of globalization. Hopefully we can become professional nurses who can become role models for other nurses in bringing the ideal image of nurses in the public eye.

Viva for Indonesian nurses!

References:
Dwidiyanti, Meidiana. 2008. Keperawatan Dasar: Konsep “Caring”, Komunikasi, Etik, dan Spiritual dalam Praktik Keperawatan. Hasani: Semarang.
Salbiah. 2009. Konsep Holistik dalam Keperawatan melalui Pendekatan Model Adaptasi Sister Callista Roy. Accessed through http://www.usu.ac.id dated August 23, 2010 at 9:39 pm.
Sujana, Rani Setiani. 2009. Peran Perawat Professional dalam Membangun Citra Perawat Ideal di Mata Masyarakat. Accessed through http://www.sujanasnote.wordpress.com dated August 23, 2010 at 9:43 pm.
Anonymous. 2010. Terapi Holistik: Berobat Lengkap sambil Wisata. Accesed through http://www.holisticindonesia.com dated August 23, 2010 at 9:41 pm.
Rosyadi, Ong. 2008. Holistic Nursing ala RSU Banyumas. Accessed through http://www.komitekeperawatan.wordpress.com dated August 23, 2010 at 9:47 pm.
Muttaqien, Hasni Afrizal. 2010. Konsep Holistik. Accessed through http://www.typok.blogspot.com dated August 23, 2010 at 10:12 pm.
Dewi, Rizki Cintya. 2010. The Nurse should do no Harm to Yourself (Nightingale). Accessed through http://www.tyantya.blogspot.com dated August 25, 2010 at 11:14 pm.

Selasa, 22 Juni 2010

“The nurse should do no harm to your self “( Nightingale)


Seputih sebersih seragam mu,
Seikhlas setulus hatimu,
Dikau lah pengabdi sesama manusia,
Penolong para penderita….
Viva for nurse !!!
Mendengar kata perawat, apa yang tersirat dalam pikiran kita??
Perawat ialah profesi yang menuntut seseorang untuk mengabdikan diri pada kemaslahatan masyarakat dalam bidang kesehatan.
Kenapa Perawat??
#Dengan menjadi perawat, kita dapat lebih dekat dengan Sang pencipta, Allah SWT, lebih dekat dengan orang lain, serta dapat mengukur kemampuan dan keterbatasan kita.
# Pertolongan yang diberikan seorang perawat merupakan wujud Caring dan Humanism-nya perawat. Perawat pun dapat menjadi muzaki atau orang yang bersedekah, karena bersedekah tidak hanya terkait dengan harta, tetapi juga dengan hati serta pertolongan yang Ia berikan.
# Sikap perawat yang penuh perhatian serta rasa tanggung jawab memudahkan Ia memperoleh afeksi orang lain.
Ada seulas cerita . . .
Masa kelulusan SMA hampir tiba. Azkiya tak kunjung henti memikirkan sesuatu. Ia terus memandang lembar pendaftaran Program Seleksi Siswa Berprestasi (dulu namanya PMDK) dari gurunya itu. Akan kemana ia melangkah? Ingin rasanya ia meraih cita masa kecilnya sebagai dokter. Namun sayang, rasanya ia harus sadar jua dengan keluarganya. Sempat ia mendiskusikan pada orangtuanya, namun melihat mimiknya rasanya ia tahu apa yang harus ia pilih dan putuskan segera! Ya, setelah pemikiran yang berat tlah ia putuskan “Ilmu Keperawatan” yang belum pernah ada dalam benaknya selama ini.  Rasanya pesimis memang, karna sebelumnya belum pernah ada dari SMA nya yang diterima lewat jalur ini. Sebelum pengumuman kelulusan pun, sepucuk surat tiba di rumah. Sebuah pengumuman bahwa ia DITERIMA di Universitas Negeri ternama di kotanya itu. Bahagia dan syukur melihat orangtua dan keluarganya yang tampak berbahagia pula. Yaa..mungkin inilah jalan terbaik itu.
Tapi disisi lain???
Ternyata bahagia itu tak sampai dihati semua orang. Ya, guru-guru dan teman-teman-teman dan orang-orang disekelilingnya ternyata banyak yang kecewa dengan pilihannya! Kenapa??? Mereka sangat menyayangkan, kenapa tidak pilih yang lain?harusnya ia bisa lebih dari itu?! Tapi ia yakin, inilah yang terbaik, dan suatu saat nanti ia akan buktikan pada mereka yang sempat kecewa akan berbalik bangga. InsyaAllah..bi’idznillah….
Setelah dua semester berlalu…ia mendapatkan kesempatan praktik di RS.
Betapa besar rasa syukur yang tak terbayarkan bisa menolong para pasien. Rasa bahagia itu tak dapat diungkapkan dengan kata. Melihat mereka tersenyum tulus, kepercayaan, kepuasan, mengatakan “sehat” dan “terimakasih” , rasanya lelah itu tak pernah ada…………….

Perawat bukan sekedar profesi yang menuntut hardskill saja, perawat merupakan profesi yang mulia. Kenapa? Merawat orang yang sakit itu tidaklah mudah. Tidak semua orang memiliki kesabaran dalam melayani orang yang menderita penyakit. Pengalaman ilmu untuk menolong sesame memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian social yang besar (Abdalati,1989). Untuk itu seorang ners/perawat memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian social yang mencakup keterampilan intelektual, teknikal dan personal yang tercermin dalam perilaku  “caring” atau kasih sayang/cinta (Johnson,1989).
Human care merupakan hal yang mendasar dalam teori caring (Watson,1979). Lebih lanjut Mayehoff memandang caring sebagai proses yang berorientasi pada tujuan membantu orang lain bertumbuh dan mengaktualisasikan diri. Mayehoff memperkenalkan sifat-sifat caring: sabar, jujur, rendah hati. Caring bukan semata-mata perilaku, akan tetapi cara yang memiliki makna dan memotivasi tindakan yang bertujuan memberiokan asuhan fisik dan memperhatikan emosi, meningkatkan rasa aman dan keselamatan pasien (Carruth et all, 1999) melalui kejujuran, kepercayaan dan niat baik.
Spirit caring seyogyanya harus tumbuh dari dalam diri perawat dan berasal dari hati perawat yang terdalam. Sebagai seorang perawat, kemampuan care, core dan cure harus dipadukan secara seimbang. Lydia Hall mengemukakan perpaduan 3 aspek tersebut dalam teorinya. Care merupakan komponen penting yang berasal dari naluri seorang ibu. Core merupakan dasar ilmu social yang terdiri dari kemampuan terapeutik, dan kemampuan bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain. Sedangkan cure merupakan dasar dari ilmu patologi dan terapeutik.
Berbanggalah bagi yang telah memilih profesi perawat/ners dengan tulus..tidak semua orang digugahkan hatinya untuk tergerak pada jalan mulia ini.
Semoga kita menjadi perawat yang mampu merawat lahir dan batin orang-orang disekeliling kita . . .
Salam sukses perawat Indonesia !!!

Referensi :
Dwidiyanti, Meidiana. 2008.  Keperawatan Dasar: Konsep “Caring”, komunikasi, Etik dan Spiritual dalam Pelayanan Keperawatan. Hasani : Semarang.

Jumat, 18 Juni 2010

Nafsul Muthmainnah

Menjaga hati itu tak mudah,
Sungguh, kalaupun aku bisa, belum tentu dengan dia.
Kalaupun kami telah begitu percaya diri untuk mampu,
bukankah masih ada orang lain dengan prasangkanya?
Ingin ku katakan pada semua orang bahwa
‘tak ada apa pun antara kami’.
Tapi bisakah mulut bicara demikian, bila hati berkata lain?
Lalu, siapa yang mampu menjamin bisa menjaga hati banyak orang?
Ya, begitulah rahasia cinta dan hati.
Sungguh, seringkali kita kolaps bukan karena sakit,
Bukan karena miskin, tapi karena sesuatu yang besar
telah terjadi pada lautan hati kita . . . . .

Dikutip dari Novel "Nafsul Muthmainnah" karya Anfika Noer.

Kamis, 17 Juni 2010

Self Reflection "Leadership type in your blood"

Sampe tahun 2010 ini,golongan darah yang ada masih O(Old),A(Agraria/Agriculture),B(Balance),dan AB.

Nah ternyata tipe kepemimpinan tuh bisa dilihat dari tipe golongan darah lho...
Tapi khusus disini bakal di ulas karakter leadership pada golongan darah tipe O.

Let's look lively guys . . .
~ Daya tahan tubuh kuat
~ Mandiri
~ Berani
~ Intuitif
~ Cenderung optimistis
~ Extrovert

Sifat Warisan :
~ Keinginan untuk berhasil
~ Kuat
~ Yakin
~ Berkuasa (powerfull)
~ Logis
~ Strategik
~ Inovatif
~ Mempunyai pengikut
~ Optimis
~ Segar bugar
~ Sehat fisik & mental
~ Mewarisi reaksi terhadap stress

Now, lets reflectiv your self... okay?!

Million tears for you . . .

Wahai Ibu…
Perjalanan panjang tlah ku mulai dalam uterus mu
Dari fertilisasi, nidasi hingga gestasi
Ku tahu kau lemah,
Takikardi hingga resiko eklamsi kau tak peduli
Kau terus berjuang untuk multigravida

Taking in, taking hold, letting go bahkan baby blues
Kau lalui dengan sabar mu,
Dari neonates hingga ku adolesensi,
Kau pancarkan mulianya diri mu…
Kau dekap ku saat ku hipotermi,
Kau bagai oase dalam tumbuh kembang ku,

Tau kah Ibu???
Kenapa kau slalu buat ku meneteskan apparatus lakrimaris ini?
Lakrimasi rindu ingin slalu bersama mu,
Lakrimasi perih ingin mendengar sejuk tutur kata mu,
Lakrimasi bangga terlahir dari partus mu,

Oh Ibu,
Bila gerontik nanti ku alami disfungsi persepsi
Kala serebri ku tak mampu lagi terstimulasi
Ku berjanji..nama mu tak kan pernah pudar dalam memori
Kala ku tlah hiperpropia, bayang mu kan tetap ada di relung ku
Kala vaskularisasi ku terhenti
Ku ingin Kau tersenyum bangga miliki ku . . .

Senin, 14 Juni 2010

“If the flower’ll be in bloom”


You’ve never know my feeling when you sit a while with me,
You don’t hear breath sounds of my heart,
I like the way you look at me,
I like the way you make me smile,
I like the way you caring me,
I like every words from you,
You made me think that I’m not perfect,
And teach me to be perfect with you . . .
You make me believe that I can do . . .
You’re one of my’inspiration,
You’re able to make me happy,
And you also make me annoyed . . .
But, you’re not aware that all of you has made me dependence with you . . .
I always try to blank out and forget about you . . .
I try to confute it!!!
I’m so sorry . . .
Please,, I don’t wanna like this . . . !!!